Pondok Pesantren At-Tibyan Depok

Loading

Peran Pesantren Modern dalam Membangun Pendidikan Islam yang Progresif

Peran Pesantren Modern dalam Membangun Pendidikan Islam yang Progresif


Pesantren modern memiliki peran yang sangat penting dalam membangun pendidikan Islam yang progresif di Indonesia. Pesantren modern tidak hanya mengajarkan keterampilan tradisional seperti mengaji Al-Qur’an dan fiqh, tetapi juga menyertakan pendidikan umum seperti matematika, sains, dan bahasa asing. Hal ini sesuai dengan visi pendidikan Islam yang progresif, yang menggabungkan nilai-nilai agama dengan ilmu pengetahuan modern.

Menurut KH. Said Aqil Siroj, Ketua PBNU, pesantren modern harus mampu mengikuti perkembangan zaman agar tetap relevan dan berdampak positif bagi masyarakat. “Pesantren modern harus bisa membawa perubahan positif dalam masyarakat, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan tradisional,” ujarnya.

Salah satu contoh pesantren modern yang berhasil dalam membangun pendidikan Islam yang progresif adalah Pesantren Darunnajah, Jakarta. Pesantren ini telah berhasil mencetak banyak alumni yang sukses di berbagai bidang, baik dalam keilmuan agama maupun ilmu pengetahuan umum. Menurut KH. Abdullah Gymnastiar, pendiri Pesantren Daarut Tauhid, pesantren modern harus mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pendidikan agar dapat bersaing dengan pendidikan formal lainnya.

Pesantren modern juga memiliki peran penting dalam memperkuat identitas keislaman dan kebangsaan. Dalam konteks pluralisme dan multikulturalisme, pesantren modern dapat menjadi agen perdamaian dan toleransi antar umat beragama. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, pesantren modern harus mampu mengajarkan nilai-nilai keislaman yang inklusif dan menghormati perbedaan.

Dengan demikian, peran pesantren modern dalam membangun pendidikan Islam yang progresif sangatlah penting. Pesantren modern harus terus berinovasi dan berkembang untuk dapat memenuhi tuntutan zaman dan menghasilkan generasi yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia. Seperti yang dikatakan oleh KH. Hasyim Muzadi, “Pesantren modern harus menjadi benteng pertahanan terakhir dalam menjaga keislaman Indonesia dari pengaruh-pengaruh negatif globalisasi.”